TUGAS 3 Sujana manajemen operasi
#018469526
Soal:
1. Jelaskan mengenai konsep
kualitas pada industri manufaktur dan jasa yang Anda ketahui.
2. Berikan contoh mengenai
penerapan manajemen kualitas di suatu organisasi atau perusahaan.
3. Menurut Anda, bagaimana pengaruh manajemen kualitas terhadap
kinerja perusahaan
Jawab: no 1
Konsep Kualitas Pada Industri Manufaktur dan
Jasa
Kualitas
secara umum dapat dikatakan sebagai produk dan jasa itu akan diwujudkan bila
orientasi seluruh kegiatan perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi
kepada kepuasan pelanggan (customer
Satisfaction). Apabila diutarakan secara rinci, kualitas memiliki dua
perspektif, yaitu perspektif produsen dan perspektif konsumen, dimana bila
kedua hal tersebut disatulkan maka akan tercapai kesesuaian antara kedua sisi
tersebut yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan oleh konsumen. Menurut
russel (1996), hal ini dapat digambarkan seperti dalam Gambar 1.1.
Apabila
diperhatikan, maka kedua perspektif tersebut akan bertemu pada satu kata “Fitness for Consumer”. Kesesuaian yang
digunakan tersebut merupakan kesesuaian antar konsumen dengan produsen sehingga
dapat membuat suatu standar yang disepakati bersama dan memenuhi kebutuhan dan
harapan kedua belah pihak. Kegiatan pengendalian kualitas pun tidak hanya
meliputi penerapan standar produk atau proses dari pihak produsen melainkan
standar yang diterapkan produsen tersebut juga harus sesuai dengan spesifikasi
atau toleransi yang ditetapkan oleh pihak konsumen.
Gambar 2.1 Dua Perspektif Kualitas
Sumber : Russel, 1996
Selanjutnya
ada beberapa dimensi kualitas untuk industri manufaktur dan jasa. Dimensi ini
digunakan untuk melihat dari sisi manakah kualitas dinilai. Tentu saja
perusahaan ada yang menggunakan salah satu dari sekian banyak dimensi kualitas
yang ada. Yang dimaksud dengan dimensi kualitas tersebut, telah di uraikan oleh
Garvin (1996) untuk industri manufaktur meliputi:
Performance,
yaitu produk dengan fungsi utama produk itu
sendiri atau karakteristik operasi dari suatu produk
Feature, yaitu ciri khas produk yang membedakan dari produk lain yang
merupakan karakteristik pelengkap dan mamopu menimbulkan kesan yang baik bagi
pelanggan.
Reability, yaitu kepercayaan pelanggan terhadap produk karena kehandalannya
atau karena kemungkianan kerusakan yang rendah.
Conformance, yaitu kesesuaian produk dengan syarat atau ukuran tertentu atau
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
Durability, yaitu tingkat ketahanan/awet produk atau lama umur produk.
Serviceability, yaitu kemudahan produk tersebut bila akan diperbaiki atau
kemudahan memperoleh komponen produk tersebut.
Aesthetic, yaitu keindahan atau daya tarik produk tersebut.
Perception, yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu produk tertentu karena
citra atau reputasi produk itu sendiri.
Kualitas pada industri manufaktur
selain menekan pada produk yang dihasilkan juga perlu dperhatikan kualitas pada
proses produksi. Bahkan yang terbaik adalah apabila diperhatikan pada kualitas
bukan pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau proses yang masih
ada dalam proses (Work in process),
sehingga bila diketahui terdapat cacat atau kesalahan masih dapat diperbaiki.
Dengan demikian produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas cacat dan
tidak ada lagi pemborosan yang harus dibayar mahal karena produk tersebut harus
dibuang atau dilakukan pengerjaan ulang
Jawab no 2
Untuk
dapat menerapkan manajemen operasi dalam suatu organisasi, diperlukan adanya
prasyarat dasar yang harus dipenuhi dalam suatu organisasi, yaitu :
- Adanya suatu indikator kinerja (key performance indicator) yang terukur secara kuantitatif dan jelas batas waktunya. Ukuran ini harus dapat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi tersebut. Jika perusahaan yang berorientasi pada profit, maka ukurannya adalah ukuran finansial seperti omset penjualan, laba bersih, pertumbuhan penjualan dan lain-lain. Sedangkan pada organisasi nirlaba seperti organisasi pemerintahan maka ukuran kinerjanya adalah berbagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Semua harus terukur secara kuantitatif dan dapat dimengerti oleh berbagai pihak yang terkait, sehingga bila nanti dievaluasi dapat diketahui apakah kinerja sudah dapat mencapai target atau belum.
- Semua ukuran kinerja tersebut biasanya dituangkan dalam suatu bentuk kesepakatan antara atasan dan bawahan yang sering disebut sebagai suatu kontrak kinerja (performance contract). Dengan adanya kontrak kinerja, maka atasan bisa menilai apakah si bawahan sudah mencapai kinerja yang diinginkan atau belum. Kontrak kinerja ini berisikan suatu kesepakatan antara atasan dan bawahan mengenai indikator kinerja yang ingin dicapai, baik mengenai sasaran pencapaiannya maupun jangka waktu pencapaiannya.
- Terdapat suatu proses siklus manajemen kinerja yang baku dan dipatuhi untuk dikerjakan bersama, yaitu :- Perencanaan kinerja, berupa penetapan indikator kinerja lengkap dengan berbagai strategi dan program kerja yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang diinginkan.
- Pelaksanaan, di mana organisasi bergerak sesuai dengan rencana yang telah dibuat, jika ada perubahan akibat adanya perkembangan baru maka lakukan perubahan tersebut.
- Evaluasi kinerja, yaitu menganalisis apakah realisasi kinerja sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semuanya ini harus serba kuantitatif.
Adanya suatu sistem reward and punishment
yang bersifat konstruktif dan konsisten dijalankan. Konsep reward ini
tidak selalu harus bersifat finansial, tetapi bisa juga berupa bentuk lain
seperti promosi, kesempatan pendidikan dan lain-lain. Reward and punishment
diberikan setelah melihat hasil realisasi kinerja, apakah sesuai dengan
indikator kinerja yang telah direncanakan atau belum. Tentu saja harus ada
suatu performance appraisal atau penilaian kinerja lebih dahulu sebelum reward
and punishment. Penerapan punishment ini harus hati-hati, karena dalam
banyak hal pembinaan jauh lebih bermanfaat.
- Terdapat suatu mekanisme performance appraisal atau penilaian kinerja yang relatif obyektif yaitu dengan melibatkan berbagai pihak. Konsep yang sangat terkenal adalah penilaian 360 derajat, di mana penilaian kinerja dilakukan oleh atasan, bawahan, rekan sekerja, dan pengguna jasa, karena pada prinsipnya manusia itu berpikir secara subyektif, namun dengan berpikir bersama mampu untuk mengubah sikap subyektif i
- Terdapat suatu gaya kepemimpinan (leadership style) yang mengarah kepada pembentukan organisasi berkinerja tinggi. Inti dari kepemimpinan seperti ini adalah adanya suatu proses coaching, counseling, dan empowerment kepada para bawahan atau sumber daya manusia di dalam manusia. Suatu aspek lain yang sangat penting dalam gaya kepemimpinan adalah sikap followership atau menjadi pengikut. Bagaimana jadinya bila semua orang menjadi komandan dalam organisasi7. Menerapkan konsep manajemen SDM berbasis kompetensi. Umumnya organisasi yang berkinerja tinggi memiliki kamus kompetensi dan menerapkan kompetensi itu tersebut kepada hal-hal yang penting, seperti manajemen kinerja, rekruitmen, seleksi, pendidikan, pengembangan pegawai, dan promosi. Kompetensi ini meliputi kompetensi inti organisasi, kompetensi perilaku.Jawab no 3
Menuriut saya bahwa manajemen kualitas berpengaruh signifikan dan positif
terhadap kinerja operasional, kinerja operasional berpengaruh signifikan dan
positif terhadap keunggulan bersaing, dan manajemen kualitas berpengaruh
signifikan dan positif terhadap keunggulan bersaing. Kinerja operasional lebih
memperkuat pengaruh manajemen kualitas terhadap keunggulan bersaing perusahaan.
Dari data dapat, disimpulkan bahwa kinerja
operasional dapat lebih memperkuat pengaruh manajemen kualitas terhadap
peningkatan keunggulan bersaing perusahaan manufaktur. Disarankan agar
perusahaan dapat mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai dari manajemen kualitas
dan meningkatkan kinerja operasional dengan melakukan berbagai kebijakan untuk
meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar